Dan jika Anda sedang
membaca artikel ini, kemungkinan Anda sedang menimbang-nimbang untuk
menggunakan softlens dan ingin tahu cara terbaik untuk merawat alat optik
tersebut.
Cara merawat softlens
merupakan bagian penting dari penggunaannya. Pembersihan, penyimpanan, dan
penggunaan yang tepat akan membuat softlens lebih awet.
Meskipun terlihat
rumit, sebenarnya merawat softlens justru gampang. Hanya butuh kedisiplinan
dari si pengguna.
Selain itu pada
dasarnya semua jenis alat optik untuk mata memang membutuhkan perawatan agar
bisa digunakan lebih lama.
Softlens yang higienis
akan lebih terjamin keamanannya saat bersentuhan dengan bola mata. Tentunya
Anda tak ingin softlens yang seharusnya membantu gangguan penglihatan justru
menjadi biang masalah kesehatan mata.
Lalu bagaimana cara
paling benar untuk merawat softlens?
Berikut ini kami
tampilkan hal-hal yang sebaiknya dilakukan atau dihindari jika ingin softlens
awet serta terjaga higienitasnya.
Hal yang dianjurkan dalam merawat softlens
Do: Cara merawat
softlens. Photo credit: iStock
Do: Cuci tangan hingga bersih sebelum memegang softlens
Kebersihan tangan
harus selalu diperhatikan oleh pengguna softlens. Sebab tangan merupakan
perantara utama tersebarnya kuman dan kotoran ke lensa kontak.
Sebelum menyentuh dan memakai lensa kontak, alangkah baiknya jika tangan dicuci bersih terlebih dahulu. Gunakan sabun anti kuman atau cairan antiseptik.
Lakukan hal yang sama
jika Anda hendak melepaskan softlens dari mata. Pastikan tangan sudah higienis
sebelum Anda menyentuh lensa yang masih terpasang di bola mata.
Do: Menggunakan cairan pembersih yang di rekomendasikan
Saat ini kita bisa
mendapatkan berbagai jenis larutan pembersih softlens di
pasaran.
Ada yang
berjenis enzymatic cleaner, protein removal, hidrogen peroksida, hingga multi
purpose solution.
Bahkan larutan saline (larutan
garam antiseptik) pun sebenarnya bisa difungsikan sebagai cairan pembersih softlens.
Tetapi jenis larutan
pembersih yang digunakan juga bisa mempengaruhi kondisi lensa dalam jangka
panjang.
Jadi sebaiknya pilih
yang direkomendasikan dokter mata atau ahli optik.
Do: Membersihkan tempat penyimpanan softlens secara teratur
Bukan hanya softlens yang
perlu dibersihkan secara teratur. Wadah penyimpanannya pun harus rutin dirawat.
Idealnya dicuci sehari
sekali. Setelah itu wadah harus diganti dengan yang baru setiap 3 bulan sekali.
Setelah softlens direndam
dengan larutan pembersih, buang cairan dari wadah.
Cuci tempat
penyimpanan dengan air panas untuk membunuh kuman. Setelah itu usap dengan tisu
bersih sampai benar-benar kering.
Do: Letakkan wadah penyimpanan di tempat sejuk
Setelah wadah
penyimpanan dibersihkan dengan seksama, simpan di ruangan yang memiliki
kelembapan cukup.
Pastikan ruangan juga
terlindung dari pancaran langsung sinar matahari.
Do: Menggunakan obat tetes mata yang direkomendasikan
Mereka yang memiliki
mata mudah kering bisa memilih softlens dengan kadar air di
bawah 50 persen agar cairan tidak cepat diserap lensa.
Tetapi biasanya mereka
masih disarankan untuk menggunakan cairan tetes mata secara berkala agar tidak
mudah terjadi iritasi.
Pastikan untuk selalu
menggunakan cairan tetes yang sesuai untuk
softlens agar warna lensa tidak cepat pudar atau kuning.
Dan jangan
sekali-sekali menggunakan air keran atau air liur untuk membasahi softlens.
Tentu Anda sudah menyadari risiko penyebaran kuman dari tindakan tersebut.
Do: Cuci softlens jika terasa tak nyaman saat
digunakan
Jika softlens terasa
tak nyaman saat digunakan, basahi dengan cairan tetes mata.
Jika masih terasa
tidak nyaman, kemungkinan ada debu atau partikel mikro lainnya yang menempel di
lensa.
Jangan dibiarkan saja,
sebab objek tak terlihat ini lama-kelamaan bisa menggores lensa sekaligus
kornea mata Anda.
Lepaskan softlens dan
cuci dengan cairan pembersih untuk menghilangkan kotoran yang menempel.
Setelah itu
barulah softlens aman untuk dikenakan kembali.
Hal-Hal yang sebaiknya dihindari dalam merawat softlens
Don’t: Cara merawat
softlens. Photo credit: iStock
Don’t: Memakai softlens seharian penuh tanpa
jeda
Meskipun mata Anda
tidak mudah kering, tidak mudah iritasi, dan softlens yang
digunakan sangat nyaman, sebaiknya berikan jeda penggunaan selama beberapa jam
dalam sehari.
Sama seperti kacamata
dan alat optik lainnya, mata juga perlu beristirahat.
Don’t: Memakai softlens saat berenang atau
mandi
Kebanyakan softlens yang
beredar di pasaran saat ini dirancang agar tidak mudah lepas saat digunakan.
Jadi seharusnya cukup
aman digunakan saat mandi atau berenang. Tetapi masih ada risiko lain yang
mungkin terjadi jika Anda memakai softlens untuk aktivitas di
air.
Air pancuran yang terlihat jernih pun bisa saja mengandung logam. Air keran di rumah juga bisa terpapar bakteri Acanthamoeba. Padahal bakteri ini bisa bertahan hidup sampai bertahun-tahun bahkan di tempat kering.
Apalagi air kolam yang
sudah dituangi kaporit atau klorin. Air yang tidak bersih ini bisa melewati
celah di bawah softlens dan membuat mata jadi perih karena
iritasi.
Don’t: Memakai terlalu banyak riasan mata berbasis minyak
Sekarang ini semakin
banyak orang yang menggunakan softlens warna (cosmetic lens)
bersamaan dengan riasan mata tebal.
Jika Anda juga
terbiasa melakukan hal ini, sebaiknya pilih riasan yang tidak berbahan dasar
minyak (oil based).
Eyeshadow berbentuk krim yang berminyak biasanya mudah meluber ke
mata dan menodai lensa. Begitu juga eyeliner cair yang
sifatnya waterproof.
Anda bisa menggunakan softlens sebelum makeup atau sebaliknya. Pilih
cara penggunaan yang paling pas bagi Anda.
Don’t: Menggosok lensa dengan gerakan kasar
Meskipun softlens yang
Anda gunakan memiliki keterangan no-rub pada kemasannya, FDA menyarankan
untuk menggosok lensa saat pencucian agar lebih terjamin kebersihannya.
Tetapi jangan
menggosok softlens dengan kasar agar tidak sampai robek.
Letakkan softlens di
telapak tangan yang sudah dicuci bersih, kemudian gosok perlahan dengan
beberapa tetes cairan pembersih.
Don’t: Menggunakan cairan pembersih yang sudah digunakan
sebelumnya
Jangan sekali-sekali
menggunakan cairan pembersih yang sudah pernah bersentuhan dengan softlens.
Buang cairan pembersih
yang sudah pernah digunakan. Selalu gunakan cairan yang masih baru setiap kali
pencucian.
Kandungan disinfektan
dari cairan yang sudah digunakan umumnya sudah berkurang, sehingga tidak bisa membersihkan
kuman dengan sempurna lagi.
Jadi pastikan untuk
menggunakan cairan pembersih yang belum dipakai mencuci softlens sebelumnya.
Don’t: Mengabaikan waktu penggantian softlens
Setiap jenis lensa
kontak biasanya memiliki masa pakai yang berbeda.
Biasanya keterangan
ini dicantumkan di kemasan atau petunjuk penggunaan produk. Patuhi waktu
penggantian yang disarankan oleh produsen.
Jangan memakai
softlens lebih dari waktu yang disarankan.
Baca : 7 Bahaya Softlens yang Perlu Anda Pahami
Itulah beberapa hal
yang sebaiknya dilakukan dan dihindari dalam merawat softlens.
Pastikan untuk
mematuhi semua anjuran di dalamnya agar warna softlens tidak cepat pudar dan
lensa tidak menjadi sarang kuman.
Dengan cara ini, Anda
juga bisa mengurangi risiko infeksi akibat pemakaian softlens.
Harap di ingat, aturan dalam menggunakan dan merawat softlens yang dipaparkan di atas tidak berlaku untuk softlens sekali pakai. Jangan pernah mencuci dan menggunakan softlens sekali pakai lebih dari sehari. Lensa kontak seperti ini hanya boleh dipakai sekali saja.
Sumber: MeetDoctor, WebMD, All About Vision, Alodokter, The Dr. OZ Show