Menjaga kesehatan mata merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Pasalnya mata merupakan salah satu dari lima indera paling vital di tubuh manusia.
Gangguan pada
kesehatan mata alias penyakit mata merupakan kondisi yang perlu diwaspadai.
Ada beberapa jenis
penyakit mata yang bisa mengancam kesehatan.
Berikut ini beberapa
di antaranya yang perlu Anda ketahui.
1. Mata Lelah
Ilustrasi mata lelah.
Photo: Pixabay/Foundry
Kekeringan, sensasi
pedih, pusing, dan pandangan yang buram merupakan beberapa gejala mata lelah.
Bagi manusia modern, mata lelah umumnya disebabkan oleh Computer Vision
Syndrome (CVS).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bank of America, CVS disebabkan interaksi dengan layar digital dalam waktu lama. Penggunaan tablet, e-reader, ponsel, atau komputer melebihi waktu yang disarankan bisa mengakibatkan kondisi yang satu ini.
Agar mata tidak mudah
lelah, bijaklah dalam menggunakan gadget. Lakukan 20-20-20
rule untuk menghindarkan otot mata dari ketegangan. Istirahatkan mata
dari layar gadget selama 20 detik setiap 20 menit dengan
memandang objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter).
Penggunaan kacamata
khusus saat menggunakan gadget juga bisa membantu. Letakkan
layar pada posisi yang tidak terlalu dekat dengan mata.
Namun ingatlah, hal paling
penting untuk dilakukan selagi menggunakan gadget adalah
sering berkedip. Jauhkan juga televisi, ponsel, atau e-reader sebelum
tidur.
2. Mata Merah dan Bengkak
Ilustrasi mata merah.
Photo: Shutterstock
Bola mata memerah dan
terlihat bengkak bisa jadi adalah gejala konjungtivitis. Penyakit
mata ini juga familiar disebut dengan istilah pink eye.
Konjungtivitis terjadi
ketika jaringan bening di atas bagian putih mata mengalami radang.
Kondisi ini sebenarnya
cukup sering terjadi. Jika ditangani dengan tepat, biasanya penyakit ini akan
sembuh sendiri dalam waktu 10 hari.
Tak jarang
konjungtivitis menyebabkan mata terasa gatal, berair, dan pada akhirnya
bengkak. Bisa jadi kelopak mata juga ikut membengkak, sehingga mata sulit
bergerak dengan leluasa.
Konjungtivitis bisa disebabkan alergi atau infeksi bakteri, karena itu kadang bisa menular kepada orang lain.
Agar terhindar dari
penyakit mata yang satu ini, pastikan Anda rajin mencuci tangan sebelum
menyentuh mata.
Jangan membiasakan
diri untuk berbagi handuk atau kosmetik mata dengan orang lain, termasuk eyeshadow,
eyeliner, maskara, dan softlens.
3. Mata Kedutan
Ilustrasi mata. Photo:
Pixabay
Hannah Yecheskel, seorang dokter mata yang berbasis di Washington, D.C.
menjelaskan bahwa mata kedutan sebenarnya adalah kejangnya saraf mata.
Kondisi ini sebenarnya
tidak bisa disebut penyakit mata, karena penyebab utamanya adalah otot mata
yang sedang mengalami stres.
Konsumsi kafein berlebihan, stres mental, alergi, kurang tidur, dan tumor bisa menyebabkan mata kedutan.
Preskripsi alat optik
yang berubah juga bisa menyebabkan saraf mata stres dan mengalami kedutan.
Jadi tak ada salahnya
memeriksakan diri ke ahli mata jika Anda mulai sering kedutan di area mata.
Bisa jadi ukuran minus Anda berubah.
4. Mata Bintitan
Pernah mendengar
istilah styes?
Ini adalah bahasa
medis untuk menyebut mata bintitan. Penyakit mata yang satu ini disebabkan
infeksi bakteri koloni pada vesikel mata.
Infeksi menyebabkan
munculnya benjolan bernanah di dalam atau di luar kelopak mata. Jika disentuh
atau dipakai berkedip, rasanya sangat nyeri.
Pada mata bintitan,
benjolan bisa bertambah besar dari hari ke hari. Apapun yang terjadi, jangan
sekali-sekali memencet atau mengeluarkan nanahnya sendiri.
Serahkan kepada dokter
atau biarkan benjolan mengecil sendiri untuk mencegah timbulnya infeksi.
5. Kantung Mata
Ilustrasi kantung
mata. Photo: Shutterstock
Kondisi yang satu ini
sebenarnya tidak termasuk penyakit mata, namun indikator dari gangguan
kesehatan lainnya.
Lingkaran hitam di
sekitar mata bisa disebabkan faktor internal maupun eksternal. Konsumsi alkohol
dan kafein berlebih, kekurangan zat besi, dan gangguan di kelenjar tiroid bisa
menjadi pemicunya.
Jika penyebab utamanya
adalah pigmentasi akibat mata lelah, Anda bisa menggunakan krim mata atau eye
patch mask untuk memudarkannya.
6. Glaukoma
Ilustrasi mata tua.
Photo: Pixabay
Glaukoma adalah
penyakit mata berupa kerusakan saraf mata akibat meningkatnya tekanan pada bola
mata. Meningkatnya tekanan bola mata ini terjadi akibat gangguan pada sistem
aliran cairan mata (aqueous humour).
Gejala yang mungkin
dirasakan penderita glaukoma antara lain gangguan penglihatan, nyeri di area
mata, dan sakit kepala.
Glaukoma bisa disebabkan faktor usia atau genetik. Pemakaian obat tetes mata secara berlebihan juga bisa meningkatkan risiko.
Anda yang memiliki
mata minus atau plus tinggi, menderita diabetes, atau menjalani medikasi dengan
obat-obatan khusus juga perlu waspada terhadap penyakit mata yang satu ini.
Agar terhindar dari
glaukoma, sebaiknya lakukan cek mata sejak usia menginjak 40 tahun.
7. Katarak
Ilustrasi katarak.
Photo: Shutterstock
Katarak adalah keruhnya lensa mata akibat faktor usia. Mata jadi seperti berselaput dan pandangan kabur.
Risiko terkena
penyakit ini semakin tinggi jika seseorang merokok, pernah menderita trauma di
kepala, atau rutin terpapar sinar matahari.
Gejala yang
ditunjukkan pasien katarak umumnya bertahap. Awalnya penglihatan kabur, silau,
tampak lingkaran cahaya saat memandang, sampai objek yang tampak berbayang.
Penyakit mata ini hanya bisa disembuhkan melalui operasi.
8. Degenerasi Makula
Ilustrasi mata tua.
Photo: Pixabay
Macular Degeneration atau degenerasi makula adalah gangguan mata terkait usia
yang memengaruhi kemampuan untuk melihat.
Degenerasi makula merupakan penyebab utama kebutaan pada manula. Penyakit mata ini umumnya menyerang pasien dengan usia di atas 60 tahun. Perempuan juga lebih berisiko terkena penyakit ini.
Ada dua jenis
degenerasi makula, yaitu degenerasi makula kering dan degenerasi makula basah.
Anda bisa menurunkan
risiko terkena degenerasi makula dengan konsumsi nutrisi yang tepat. Menurut
penelitian, rutin makan satu buah jeruk setiap hari bisa menurunkan risiko
hingga 60 persen. Pasalnya jeruk mengandung vitamin C yang penting untuk
kesehatan mata.
Penuhi juga kebutuhan
asam lemak sehat, lutein, zeaxanthin, zat besi, betakaroten, vitamin D, dan
vitamin E setiap hari.
Asam lemak Omega-3
bisa didapatkan dari ikan-ikanan berlemak seperti salmon, ikan kembung, tuna,
dan bandeng.
Kuning telur, bayam,
serta kale merupakan sumber lutein and zeaxanthin yang baik untuk kesehatan
sel-sel makula.
Zat besi bisa didapat
dari daging ayam, daging sapi, hati, dan porduk olahan susu.
Tuna, biji-bijian, dan
sereal merupakan sumber vitamin D.
Alpukat, biji-jian,
kacang-kacangan, minyak zaitun, dan brokoli bisa memenuhi kebutuhan vitamin E.
Sementara betakaroten
bisa diperoleh melalui buah dan sayuran berwarna merah atau jingga, antara lain
pepaya, labu, mangga, wortel, tomat, ubi jalar, dan paprika merah.
9. Mata Kering & Gatal
Ilustrasi mata kering.
Photo: Shutterstock
“Mata kering adalah
suatu kondisi hilangnya keseimbangan dari komponen air mata yang menyebabkan
kualitas dan kuantitas air mata menjadi terganggu,” ucap Nina Asrini Noor, dokter spesialis mata di Dry Eye
Center Jakarta Eye Center (JEC) seperti dilansir Liputan6.
Kondisi mata kering
dan gatal bisa disebabkan oleh debu, asap, paparan udara dari AC, atau menatap
layar gadget. Dehidrasi juga bisa menjadi salah satu penyebabnya.
Anda bisa menggunakan
obat tetes mata untuk mengatasi kondisi mata kering dan gatal. Jangan
sekali-sekali dikucek, jika tidak ingin kondisi mata bertambah buruk.
Pada kondisi tertentu,
mata kering dan gatal disebabkan karena adanya alergi. Jika kondisi tersebut
disebabkan oleh hal ini, serahkan penanganannya pada tenaga medis.
10. Ablasi Retina
Ilustrasi mata kering.
Photo: Pixabay
Penyakit mata yang satu
ini jarang terjadi. Namun ada kalanya retina keluar dari posisinya. Inilah yang
disebut ablasi retina.
Beberapa studi mengatakan hanya 1 persen dari populasi yang mengembangkan penyakit ini.
Salah satu gejalanya
pada beberapa pasien, mereka melihat bayangan gelap buram dimulai dari
sisi-sisi mata dan perlahan mulai melebar.
Agar terhindar dari
penyakit-penyakit mata di atas, jagalah kesehatan mata Anda.
Konsumsi nutrisi yang
tepat, gunakan gadget dengan bijaksana, dan lakukan
pemeriksaan mata secara teratur. Dengan demikian kondisi kesehatan mata selalu
terpantau.
Sumber: HelloSehat, Merdeka, The Healthy, Liputan6, Medical News Today, Alodokter